Survey (Topografi, Batimetri, Sub Bottom Profile & Fotogrametri)

A. Topografi 
Perkerjaan ini mencakup semua pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan memastikan dan mendokumentasikan informasi pada semua tahap dari prospeksi terhadap eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral baik oleh permukaan dan bawah tanah.
Beberapa peran perkerjaan survey dalam dunia pertambangan :

  1. Kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokasi pengeboran dan study outcrop.
  2. Pembuatan model cadangan bahan tambang.
  3. Pengukuran pemasangan design tambang.
  4. Pengukuran topografi original atau topografi progress tambang.
  5. Kegiatan survey dalam mendukung kegiatan peledakan (blasting) (pengukuran space-boder dan depth).
  6. Kegiatan survey pada pemasangan guideline di kegiatan penambangan underground.
  7. Menunjuk atau menentukan arah dan batas-batas yang akan digali sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  8. Melapor kepada petugas yang bertanggung jawab atas pekerjaan penggalian apabila mendekati (tidak kurang 50 meter) dari tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti kantong-kantong air, gas-gas berbahaya, semburan batu (rock burst), dan permukaan tanah atau penyangga-penyangga yang dapat membahayakan penggalian tersebut.
  9. Survey data processing untuk pengolahan selanjutnya ke perhitungan volume, perhitungan cadangan dan desain jalan.
  10. Menghitung kapasitas alat untuk menghitungtarget bulanan atau ke design tambang untuk merencanakan bentuk tambang, kemana arah jalan, berapa jumlah bench yang di perlukan, sudut kemiringan design tambang agar tidak terjadi longsoran, berapa kapasitas tanah penutup.

B. Batimetri
Pengetahuan mengenai kedalaman perairan sangat dibutuhkan saat ini dalam bidang perikanan dan kelautan. Untuk meningkatkan ekplorasi dan memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan dapat terus dieksplorasi dengan mengetahui kedalaman (Batimetri) pada perairan tersebut.

Pembangunan bangunan pantai sangat mempertimbangkan kedalaman suatu pantai, layak atau tidak pembangunan akan dilakukan pertimbangan tentang Batimetri

Peta batimetri sendiri dapat diartikan Peta yang menggambarkan bentuk konfigurasi dasar laut dinyatakan dengan angka-angka kedalaman dan garis-garis kedalaman. Peta batimetri ini dapat divisualisasikan dalam tampilan 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).

Alat yang kami gunakan dalam kegiatan batimetri “Echosounder Odom hydrographic Single Beam”

C. Sub Bottom Profile (SBP)
Tujuan dari Survei Sub-bottom Profiling (SBP) adalah untuk investigasi dan identifikasi lapisan sedimen dekat dengan permukaan dasar-laut (biasanya hingga 10m) dan untuk menentukan informasi penting yang berhubungan dengan stratifikasi dasar laut. Survei SBP dapat dilaksanakan bersamaan dengan survei Batimetri dan Side Scan Sonar.

Survei SBP dilaksanakan mencakup sepanjang koridor survey dengan lebar bervariasi. Lajur utama dijalankan dengan interval 100 meter dan lajur silang (cross line) dengan interval 1.000 meter. Kemudian setelah rencana jalur ditetapkan, lajur utama kembali dijalankan sebanyak 3 lajur dengan interval 50 meter, dimana satu lajur dijalankan tepat di tengah-tengah rencana jalur kabel.

System Parametric Subbottom Profiling (atau system lain yang dapat memberikan data sepadan) digunakan untuk mendapatkan rekaman data permanent secara grafis atas profil dasar laut dan perlapisan di bawahnya dengan penetrasi dan resolusi optimum di seluruh kedalaman sepanjang koridor rencana jalur kabel. Untuk mencapai maksud ini, peralatan dioperasikan sesuai dengan petunjuk pabrik dan diset untuk mendapatkan rekaman data optimum. Sub-bottom profiler memberikan rekaman data secara grafis dengan jelas pada skala dan resolusi yang jelas.

Alat yang kami gunakan adalah “Syqwest stratabox”

D. Pemetaan Fotogrametri
Fotogrametri atau aerial surveying adalah teknik pemetaan melalui foto udara. Hasil pemetaan secara fotogrametrik berupa  petafoto dan tidak dapat langsung dijadikan dasar atau lampiran penerbitan peta.Pemetaan secara fotogrametrik tidak dapat lepas dari referensi pengukuran secara terestris, mulai dari penetapan ground controls (titik dasar kontrol) hingga kepada pengukuran batastanah.
Batas-batas tanah yang diidentifikasi pada peta foto harus diukur di lapangan. Pemetaan secara fotogrametrik tidak dapat lepas dari referensi pengukuran secara terestris, mulai dari penetapan ground controls (titik dasar kontrol) hingga kepada pengukuran batastanah. Batas-batas tanah yang diidentifikasi pada peta foto harus diukur di lapangan. Dalam kegiatan ini kami menggunakan “Phantom 4 Pro”.

Pengukuran Topo Mining
Pengukuran Topo Mining

Survey Topo Tepi Laut + Bathimetri
Pengukuran Topo Rencana Dermaga + Bathimetri

Hasil Pengolahan SBP
Hasil Pengolahan SBP

Odom hydrographic Single Beam

Odom hydrographic Single Beam

Syqwest Stratabox
Syqwest Stratabox

Phantom4pro
Phantom 4 pro Obsidian